Friday 20 May 2016

Maya, Hentikan Aku.

Hentikan aku.  hentikan aku untuk selalu mengejar dia.  dia yang tidak pernah melihatku. dia yang menghentikan usahku untuk terus berlari. ku tahu kamu tidak pernah menghentikn pelarianku. Karen kamu tidak akan pernah melihat ataupun merasakan usahaku. usaha ini tidak akan terlihat karena... Ya. kamu benar benar sibuk dengan duniamu. dunia yang akupun pernah terjebak disana. itu bukan dunia yang buruk, namun, itu benar benar addicting.  like drugs, you will trying so hard to get out from that world. Untukku, dunia itu....adalah dunia pelarian. Dunia pelarian dari kenyataan hidup yang buruk. Kenyataan hidup yang pahit. Namun, dunia tersebut hanyalah ilusi. Apa yang dikatakan oleh mereka yang tidak tahu tidak sepenuhnya salah. Semoga hidupmu tidak selalu menjadi pahit.

Lalu pada akhirnya, aku mulai menyadari. dengan sejuta usahapun, mungkin aku memang diciptakan untuk menjadi seperti ini. Usahaku hanya berujung pada pendekatan dan pendekatan, dan.....pada akhirnya hanyalah berujung pada perasaan yang terpendam. terpendam bersama waktu yang akan terus menampakkan bekas yang dalam. Luka yang dalam ini mungkin tidak akan bisa terobati oleh apapun, berbentuk maupun tidak berbentuk.

Selamat tinggal. Maya, kekasih gelapku yang rela menemaniku siang dan malam dan tidak pernah berhenti menyuguhiku cerita-cerita cinta semumu. Maaf aku berhenti disini. Mungkin di lain waktu, aku akan menemuimu. membawa sejuta cerita cinta dari negeri lain, yang mungkin akan membuatmu tertawa lagi seperti dulu kala.

Atau mungkin aku tidak akan pernah kembali lagi.

No comments:

Post a Comment